Ketika aku berada ribuan kilometer dari mu..
Ketika untuk
bertemu tidak lagi semudah yang biasa kita lakukan
Tidak
semudah ketika aku bilang ‘kangen’ dan tidak lama kau sudah berdiri di pintu
rumahku dengan senyum merekah.
Tidak
semudah ketika aku bilang 'aku sakit' dan kau segera datang menghibur dan tetap
memuji aku cantik walau aku tau aku sedang tidak.
Tidak
semudah ketika aku bilang ‘aku bete’ dan kau lalu mengajakku menikmati jalanan
kota kita yang kecil.
Tidak
semudah ketika kau memintaku menemanimu ke dokter gigi langgananmu.
Tidak
semudah ketika kau mencuri curi waktu kerjamu untuk sekedar bertemu aku.
Aku tau aku
akan sangat merindukannya.
Nyanyian
kecil ‘when i see you smile’ atau ‘i don’t want a miss a thing’ di atas motor.
Wajah cemas
mu ketika tau aku demam.
Genggaman
tanganmu yang seketika membuat semuanya lebih baik..
Tatapan
tulus yang tidak mampu menyembunyikan cinta
Ya aku tau
aku pasti sangat merindukannya
Hal hal
kecil yang kita lewati yang akhirnya akan menjadi hal yang paling ingin aku ulang lagi.
Puluhan. Ratusan. Ribuan kali.
Apakah nanti
kau masih akan berkata ‘aku rindu..cepatlah pulang’, berkali kali?
Apakah nanti
kau masih akan menyanyikan lagu dengan piano atau gitar untukk di pagi hari?
Apakah
dengan menatap langit yang sama dan bulan yang sama kita akan merasa dekat?
Apakah
suaramu bisa menggantikan hangatnya genggaman tangan disaat aku membutuhkannya?
Apakah kata
kata akan mampu meredam semua rindu nantinya?
Apakah
ratusan hari tanpa melihatmu akan mengubah perasaan kita?
Terlalu
banyak pertanyaan yang menakutkan ku.. menakutkan untuk kita berdua.
Aku tau
dibalik kerelaan mu kau ingin menahanku pergi. Dibalik helaan nafas mu kau
ingin aku mengubah pikiran. Dibalik senyum mu tersimpan kekhawatiran untukku.
Dibalik diammu kau menyembunyikan harapan agar semuanya tidak terjadi.
Tapi
nyatanya kau menatapku lama sampai akhirnya berkata.. “aku selalu mendukung
kamu jika itu yang terbaik buat kamu.” Dan kamu memberikan senyuman terbaik
yang kamu punya.
Saat itu..
aku akhirnya tau, kamulah ‘rumah’ yang aku tuju.. rumah yang akan selalu menunggu ku pulang
walau aku nanti melangkah jauh. Rumah yang menitipkan kuncinya di tanganku.
Rumah yang akan selalu menerimaku pulang kapan saja.
Nb: terimakasih untuk semua jawaban "YA" yang kau tulis diam diam ketika membaca tulisan ini..